SUARA RAKYAT, JANGAN DIBELI? - Lagi-lagi wacana kontroversial muncul dari Senayan, Sob. Pemerintah dikabarkan bakal ngasih suntikan dana segar ke partai politik hingga 10 kali lipat lebih gede dari sekarang. Tapi, apakah APBN kita siap menanggung beban ini?
Anggota Komisi II DPR RI, Ujang Bey, buka suara soal isu yang makin santer ini.
“Wacana ini memang udah berkembang di kalangan elite partai. Tapi kita harus realistis, sanggup nggak APBN kita ngasih Rp10.000 per suara sah?” katanya ke wartawan, Minggu (25/5/2025).
Yap, angka fantastis itu disebut-sebut jadi patokan baru buat dana bantuan ke parpol. Tapi Ujang ngingetin, jangan asal gas tanpa rem. Harus ada kajian mendalam dan transparan biar nggak jadi blunder politik.
Biar Gak Korup, Tapi Jangan Jebol Kas Negara!
Sebenarnya, ide ini bukan barang baru. Beberapa waktu lalu juga sempat berhembus. Dan sekarang kembali menguat setelah pimpinan KPK nyaranin peningkatan dana parpol sebagai solusi buat menekan praktik korupsi.
“Patut diapresiasi dong. Tujuannya jelas: bikin partai bisa mandiri dan nggak tergoda duit haram dari cukong politik,” lanjut Ujang.
Tapi Ujang juga ngasih warning keras. Kalau mau dana naik, partai juga harus siap dibedah laporan keuangannya. Gak bisa lagi ngelola duit negara kayak warung sendiri!
“Harus ada syarat ketat soal transparansi dan akuntabilitas. Dana rakyat nggak boleh main-main,” tegasnya.
Rakyat Lagi Seret, Jangan Tambah Luka!
Ujang juga mengingatkan, masyarakat sekarang lagi hadapi tantangan ekonomi. Dari harga sembako naik, sampai susah cari kerja. Jadi jangan sampai kebijakan ini malah bikin rakyat makin sebel.
“Sebagai kader partai, kita harus hati-hati. Jangan sampai publik ngira ini cuma akal-akalan elite buat bancakan anggaran,” tutupnya.
.png)

Komentar0