SUARA RAKYAT, JANGAN DIBELI? - Kabar gembira buat kamu yang kangen nonton bintang dan jelajah luar angkasa dari tengah kota! Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo menyatakan kesiapannya untuk mengaktifkan kembali Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ) yang terletak di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat.
Setelah sempat direvitalisasi tahun 2021, tempat edukasi langit malam ini belum sempat dibuka lagi karena masalah teknis dan hukum. Tapi tenang, Pak Gub siap gaspol!
“Planetarium ini sudah direvitalisasi sejak 2021, tapi belum sempat difungsikan karena persoalan teknis pada Starball dan panel digital velvet-nya. Sekarang kita upayakan untuk segera difungsikan lagi,” jelas Pramono pada Selasa (20/5/2025).
Bukan Cuma Soal Teknologi, Tapi Juga Tantangan Hukum
Pramono juga menyebut bahwa proses revitalisasi ini terhambat karena persoalan hukum terkait pengadaan alat operasional. Bahkan kasusnya saat ini sudah bergulir hingga ke Mahkamah Agung.
Namun, mantan Sekretaris Kabinet ini menegaskan bahwa Pemprov Jakarta akan serius menyelesaikan masalah ini.
“Selain soal biaya, kita juga harus selesaikan urusan hukumnya. Tapi saya lihat ini sebagai tantangan, bukan hambatan,” katanya optimistis.
Siap Buka Anggaran Demi Langit Jakarta!
Gubernur yang juga mantan Sekjen PDIP ini menyampaikan bahwa Pemprov Jakarta siap mengalokasikan anggaran demi menghidupkan kembali planetarium tertua di Indonesia tersebut.
“Kalau harus ada pembiayaan agar warga bisa lihat rasi bintang lagi, ya kita adakan! Ini penting buat pendidikan dan wisata edukatif warga,” tegas Pramono.
Sekilas Tentang Planetarium Jakarta: Warisan Langit dari Zaman Bung Karno
Planetarium dan Observatorium Jakarta punya sejarah panjang. Dibangun pada 1964 di era Presiden Soekarno, POJ menjadi tempat pertama di Indonesia yang menghadirkan simulasi langit malam dan ilmu astronomi buat publik.
Tahun 1969, pengelolaan planetarium diserahkan ke Pemprov Jakarta. Selama bertahun-tahun, tempat ini jadi favorit pelajar, pecinta astronomi, sampai keluarga yang ingin ngajak anak-anaknya belajar soal tata surya.
Sayangnya, akibat kerusakan alat dan proses revitalisasi, POJ harus tutup. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sempat menjanjikan pembukaan kembali, tapi belum juga terealisasi.
SuaraRakyat Insight:
Hidupkan kembali POJ bukan cuma soal nostalgia, tapi juga komitmen Jakarta untuk jadi kota berbudaya dan berpendidikan tinggi. Generasi muda butuh ruang untuk melihat bintang, belajar tentang galaksi, dan mengembangkan imajinasi mereka. Dan TIM, tempat berkesenian dan berpikir, harus jadi rumahnya kembali.
Kesimpulan SuaraRakyat:
Langkah Pramono untuk menghidupkan kembali Planetarium Jakarta patut didukung. Selain menjaga warisan sejarah, ini juga jadi momen penting untuk mengajak warga menatap langit dan berpikir besar. Yuk, kita tunggu bareng-bareng "comeback-nya wisata langit Jakarta!"
.png)

Komentar0